Angka Hijaiyah. Contoh, Penerapan dan Penjelasan

Angka Hijaiyah adalah sistem penomoran yang menggunakan huruf-huruf Arab (hijaiyah) untuk mewakili nilai numerik. Sistem ini dikenal sebagai Abjad Numerik atau Hisab al-Jummal. Setiap huruf hijaiyah memiliki nilai angka tertentu. Berikut adalah contoh huruf hijaiyah beserta nilai angkanya:

Angka Hijaiyah 1-10
1 = وَاحِدٌ (waahidun)
2 = اِثْنَانِ (itsnaani)
3 = ثَلَاثَةٌ (tsalaatsatun)
4 = أَرْبَعَةٌ (arba’atun)
5 = خَمْسَةٌ (khamsatun)
6 = سِتَّةٌ (sittatun)
7 = سَبْعَةٌ (sab’atun)
8 = ثَمَانِيَةٌ (tsamaaniyatun)
9 = تِسْعَةٌ (tis’atun)
10 = عَشْرَةٌ (‘asyratun)

Berikut ini adalah contoh angka Arab untuk belasan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, beserta bacaannya:

Angka Hijaiyah 21-30
21 = وَاحِدٌ وَعِشْرُوْنَ (waahidun wa ‘iysruuna)
22 = اِثْنَانِ وَعِشْرُوْنَ (itsnaani wa ‘iysruuna)
23 = ثَلَاثَةٌ وَعِشْرُوْنَ (tsalaatsatun wa ‘iysruuna)
24 = أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ (arba’atun wa ‘iysruuna)
25 = خَمْسَةٌ وَعِشْرُوْنَ (khamsatun wa ‘iysruuna)
26 = سِتَّةٌ وَعِشْرُوْنَ (sittatun wa ‘iysruuna)
27 = سَبْعَةٌ وَعِشْرُوْنَ (sab’atun wa ‘iysruuna)
28 = ثَمَانِيَةٌ وَعِشْرُوْنَ (tsamaaniyatun wa ‘iysruuna)
29 = تِسْعَةٌ وَعِشْرُوْنَ (tis’atun wa ‘iysruuna)
30 = ثَلَاثُونَ (tsalaatsuuna)

Angka Hijaiyah 41-50
41 = وَاحِدٌ وَأَرْبَعُونَ (waahidun wa ‘arba’uuna)
42 = اِثْنَانِ وَأَرْبَعُونَ (itsnaani wa ‘arba’uuna)
43 = ثَلَاثَةٌ وَأَرْبَعُونَ (tsalaatsatun wa ‘arba’uuna)
44 = خَمْسَةٌ وَأَرْبَعُونَ (khamsatun wa ‘arba’uuna)
45 = سِتَّةٌ وَأَرْبَعُونَ (sittatun wa ‘arba’uuna)
46 = سَبْعَةٌ وَأَرْبَعُونَ (sab’atun wa ‘arba’uuna)
47 = ثَمَانِيَةٌ وَأَرْبَعُونَ (tsamaaniyatun wa ‘arba’uuna)
48 = تِسْعَةٌ وَأَرْبَعُونَ (tis’atun wa ‘arba’uuna)
49 = خَمْسُونَ (khamsuuna)
50 = وَاحِدٌ وَخَمْسُونَ (waahidun wa khamsuuna)
Angka-angka ini menunjukkan cara penulisan dan pelafalan angka dalam Bahasa Arab, yang berbeda dengan angka dalam Bahasa Indonesia baik dari segi bentuk maupun cara bacanya

Contoh angka hijaiyah untuk ratusan hingga ribuan
Ratusan
١٠٠ – Mi’a (100)
٢٠٠ – Mi’atayn (200)
٣٠٠ – Thalathumi’a (300)
٤٠٠ – Arba’umi’a (400)
٥٠٠ – Khamsumi’a (500)
٦٠٠ – Sittumi’a (600)
٧٠٠ – Sab’umi’a (700)
٨٠٠ – Thamanumi’a (800)
٩٠٠ – Tis’umi’a (900)

Ribuan
١٠٠٠ – Alf (1000)
٢٠٠٠ – Alfayn (2000)
٣٠٠٠ – Thalathat alaaf (3000)
٤٠٠٠ – Arba’at alaaf (4000)
٥٠٠٠ – Khamsat alaaf (5000)
٦٠٠٠ – Sittat alaaf (6000)
٧٠٠٠ – Sab’at alaaf (7000)
٨٠٠٠ – Thamaniyat alaaf (8000)
٩٠٠٠ – Tis’at alaaf (9000)

Puluhan Ribu
١٠,٠٠٠ – ‘Asharat alaaf (10,000)
Ratusan Ribu
١٠٠,٠٠٠ – Mi’at alf (100,000)
Jutaan
١,٠٠٠,٠٠٠ – Milyun (1,000,000)

Berikut adalah beberapa contoh operasi aritmatika dasar menggunakan angka Arab:

Penjumlahan (Addition)
٣ + ٥ = ٨
Baca: Thalatha (3) ditambah Khamsa (5) sama dengan Thamaniya (8)
Pengurangan (Subtraction)
٩ – ٤ = ٥
Baca: Tis’a (9) dikurangi Arba’a (4) sama dengan Khamsa (5)
Perkalian (Multiplication)
٧ × ٦ = ٤٢
Baca: Sab’a (7) dikali Sitta (6) sama dengan Arba’un wa Ithnain (42)
Pembagian (Division)
٨ ÷ ٢ = ٤
Baca: Thamaniya (8) dibagi Ithnain (2) sama dengan Arba’a (4)

Dalam operasi di atas, simbol-simbol dasar (+, -, ×, ÷) tetap umum dipahami, meskipun penulisannya dalam bahasa Arab bisa berbeda arah karena penulisan dalam bahasa Arab dari kanan ke kiri. Namun demikian, simbol aritmatika sering ditulis dengan cara yang sama seperti di banyak budaya lainnya, dari kiri ke kanan untuk kemudahan pengertian.

Apa perbedaan utama antara angka Hijaiyah dan angka Romawi

Perbedaan utama antara angka Hijaiyah (angka Arab) dan angka Romawi terletak pada sistem penulisan, penggunaan, dan struktur dasar dari kedua sistem tersebut.

Sistem Penulisan

  • Angka Hijaiyah: Menggunakan sepuluh simbol dasar (0-9) yang membentuk sistem bilangan desimal posisional. Setiap angka memiliki nilai berdasarkan posisinya dalam urutan (misalnya, 10, 20, 100) dan dapat membentuk angka yang lebih besar dengan menggabungkan simbol-simbol tersebut. Contoh: 12 ditulis sebagai ١٢ (1 dan 2) dan dibaca “ithna ‘ashar” 
  • Angka Romawi: Terdiri dari tujuh simbol dasar: I (1), V (5), X (10), L (50), C (100), D (500), dan M (1000). Angka dibentuk dengan menggabungkan simbol-simbol ini, tetapi tidak menggunakan sistem posisional. Misalnya, 12 ditulis sebagai XII (10 + 1 + 1) 

Penggunaan

  • Angka Hijaiyah: Digunakan secara luas dalam berbagai konteks matematis dan ilmiah di seluruh dunia. Angka ini juga digunakan dalam penulisan waktu, tanggal, dan penghitungan lainnya. Sistem ini memungkinkan penggunaan angka desimal dengan mudah berkat adanya nol
  • Angka Romawi: Lebih sering digunakan dalam konteks tertentu seperti penomoran bab dalam buku, penanggalan pada jam, atau penomoran acara. Angka Romawi tidak cocok untuk perhitungan kompleks karena keterbatasan dalam merepresentasikan angka besar dan tidak adanya simbol untuk nol

Struktur

  • Angka Hijaiyah: Memiliki struktur yang lebih fleksibel dan efisien untuk representasi angka besar serta operasi matematika. Misalnya, 1000 ditulis sebagai ١٠٠٠, dan dapat dengan mudah ditambahkan atau dikurangi 
  • Angka Romawi: Memiliki aturan ketat dalam penulisan; misalnya, tidak boleh ada lebih dari tiga simbol I berturut-turut. Penulisan angka besar menjadi rumit karena harus dipecah menjadi kombinasi simbol yang lebih kecil 3.

Secara keseluruhan, angka Hijaiyah adalah sistem numerik yang lebih praktis untuk keperluan sehari-hari dan perhitungan matematis dibandingkan dengan angka Romawi yang lebih terbatas dalam penggunaannya.

sumber: ujione.id

You might also like