Berselancar
internet menjadi salah satu rutinitas semua orang. Situs www.google.com mungkin menjadi laman yang
sering dituju. Namun tidak semua orang yang tahu, sebelum ada google, facebook,
terasacademy gelombang dot.com didesain oleh sosok ilmuwan CERN Bernama Tim
Berners Lee.
Gelombang dot-com,
atau sering disebut sebagai “dot-com bubble,” merujuk pada periode
pada akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000 di mana terjadi lonjakan
spekulatif besar-besaran dalam valuasi perusahaan teknologi internet, yang
kemudian diikuti oleh kebangkrutan massal ketika gelembung tersebut meletus.
Selama gelombang
dot-com, banyak perusahaan teknologi dan internet baru didirikan, dan saham
mereka diperdagangkan dengan valuasi yang sangat tinggi, meskipun banyak dari
mereka belum mencatatkan keuntungan atau bahkan belum memiliki rencana bisnis
yang jelas. Investor terlibat dalam spekulasi yang tinggi, dan penawaran saham
perusahaan teknologi baru sering kali mendapatkan reaksi yang sangat positif
dari pasar keuangan.
Puncak dot-com
bubble terjadi sekitar tahun 2000, ketika banyak dari perusahaan-perusahaan ini
mengalami kebangkrutan spektakuler. Investasi besar-besaran di sektor teknologi
tiba-tiba berbalik arah, dan nilai saham banyak perusahaan dot-com mengalami penurunan
drastis. Sejumlah besar pekerjaan hilang, dan dampaknya dirasakan secara luas
di sektor keuangan global.
Ketika gelembung
tersebut pecah, terjadi koreksi pasar yang signifikan, dan banyak perusahaan
dot-com yang tidak berkelanjutan atau tidak menguntungkan mengalami
kebangkrutan. Ini mengajarkan banyak pelajaran kepada pasar keuangan dan
investor tentang pentingnya penilaian yang hati-hati dan berhati-hati terhadap
spekulasi yang berlebihan.
Peristiwa ini
telah meninggalkan dampak pada pandangan terhadap investasi di sektor teknologi
dan menjadi salah satu peristiwa paling menonjol dalam sejarah pasar keuangan
modern.
Tim Berners-Lee
adalah seorang ilmuwan komputer asal Inggris yang terkenal sebagai penemu World
Wide Web (WWW). Ia lahir pada 8 Juni 1955 di London, Inggris. Ia belajar di The
Queen’s College, Oxford, di mana ia menerima gelar BA dalam bidang fisika kelas
satu. Saat berada di sana, dia membuat komputer dari pesawat televisi bekas
yang dia beli dari bengkel.
Pada tahun 1989,
Tim Berners-Lee bekerja di CERN (Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir) dan
mengusulkan konsep sistem hiperteks yang menggunakan internet untuk
memungkinkan peneliti berbagi dan memperbarui informasi dengan mudah. Ia
menyusun ide-idenya dalam dokumen berjudul “Information Management: A
Proposal,” yang dianggap sebagai kelahiran website (World Wide Web).
Berners-Lee
bekerja sebagai kontraktor independen di CERN dari bulan Juni hingga Desember
1980. Saat berada di Jenewa, ia mengusulkan proyek berdasarkan konsep hypertext,
untuk memfasilitasi berbagi dan memperbarui informasi di antara para peneliti. Hypertext
adalah jenis teks yang berisi hyperlink, yang memungkinkan pengguna untuk
melompat atau beralih secara langsung ke teks atau informasi terkait, baik di
dalam dokumen atau ke dokumen lain. Konsep hypertext memungkinkan pembaca untuk
tidak hanya membaca teks secara linier tetapi juga untuk melompat ke
bagian-bagian yang terkait atau terkait dalam dokumen atau antar-dokumen.
Untuk
mendemonstrasikannya, ia membangun sebuah sistem prototipe bernama INQUIRE,
sebuah perangkat lunak berisi program hypertext sederhana yang memiliki
beberapa ide yang sama dengan Web dan Web Semantik tetapi berbeda dalam
beberapa hal penting. Menurutnya, nama tersebut terinspirasi dari judul buku
panduan lama, Inquire Within upon Everything
Inovasi Lee melibatkan
pengembangan web browser pertama, WorldWideWeb (kemudian berganti nama menjadi
Nexus), dan penulisan halaman web pertama pada tahun 1990. Karya-karya
revolusionernya membentuk dasar untuk pengembangan World Wide Web seperti yang
kita kenal sekarang.
Tim Berners-Lee
juga dikenal sebagai pendiri World Wide Web Consortium (W3C) pada tahun
1994. W3C didirikan di Massachusetts Institute of Technology. Organisasi
tersebut dari berbagai perusahaan yang bersedia membuat standar dan rekomendasi
untuk meningkatkan kualitas Web. Berners-Lee membuat idenya tersedia secara
bebas, tanpa hak paten dan royalti. Konsorsium World Wide Web memutuskan bahwa
standarnya harus didasarkan pada teknologi bebas royalti, sehingga dapat dengan
mudah diadopsi oleh siapa pun. W3C bertugas mengembangkan dan memelihara
standar web untuk memastikan keseragaman dan interoperabilitas di seluruh
internet.
Selain sebagai
penemu WWW, Tim Berners-Lee juga menjadi advokat untuk internet yang terbuka,
netral, dan terdesentralisasi. Ia telah terlibat dalam berbagai inisiatif untuk
menjaga keamanan, aksesibilitas, dan privasi di internet.
Pada tahun 2019,
Tim Berners-Lee meluncurkan “Contract for the Web,” suatu rencana
global untuk menjadikan web sebagai sumber daya yang aman, memberdayakan, dan
dapat diakses oleh semua orang.
Berners-Lee
menjabat sebagai pendiri bidang Ilmu Komputer di Massachusetts Institute of
Technology (MIT), di mana ia mengepalai Decentralized Information Group
dan memimpin Solid, sebuah proyek gabungan dengan Qatar Computing Research
Institute yang bertujuan mengubah secara radikal cara kerja aplikasi Web
saat ini. menghasilkan kepemilikan data yang sebenarnya serta peningkatan
privasi. Pada bulan Oktober 2016, ia bergabung dengan Departemen Ilmu Komputer
di Universitas Oxford sebagai peneliti profesor dan sebagai rekan di
Christ Church, salah satu perguruan tinggi Oxford.
Dia terpilih
sebagai Anggota Royal Society (FRS) pada tahun 2001. Ia juga terpilih sebagai
anggota American Philosophical Society pada tahun 2004 dan National Academy ofEngineering pada tahun 2007. Pada tanggal 4 April 2017, ia menerima Penghargaan ACM Turing 2016 “untuk menciptakan World Wide Web, browser web pertama,
dan protokol serta algoritme dasar yang memungkinkan skala Web
Sumber: terasacademy.com