Tuliskan contoh teks laporan hasil observasi tentang lingkungan sekolah? Berikut kami bagikan beberapa contoh teks LHO tentang lingkungan di sekolah SMP beserta strukturnya.
Apa yang dimaksud dengan teks laporan hasil observasi?
Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) merupakan jenis teks yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang suatu objek atau situasi berdasarkan hasil investigasi atau penelitian yang dilakukan secara sistematis.
Proses pengumpulan data informasi melalui pengamatan disebut observasi. Hasil dari pengamatan tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk laporan, atau yang dikenal sebagai teks laporan hasil observasi.
Teks ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penjelasan mendalam tentang suatu topik dari perspektif ilmiah kepada pembaca. Biasanya, teks laporan hasil observasi berisi fakta-fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah.
Struktur dari teks laporan hasil observasi terdiri dari empat bagian utama, yaitu judul, klasifikasi umum, deskripsi, dan penutup atau kesimpulan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing bagian:
Dalam menyusun teks laporan hasil observasi, ada beberapa kaidah kebahasaan yang perlu diketahui, antara lain:
1. Penggunaan kalimat definisi: Dalam teks laporan hasil observasi, seringkali digunakan kalimat definisi. Hal ini biasanya ditandai dengan kata ‘adalah’ pada pernyataan umum yang menyatakan pengertian atau definisi dari aspek yang akan dibahas.
2. Penggunaan konjungsi atau kata hubung: Selain itu, juga sering digunakan konjungsi atau kata hubung antarkata, seperti ‘dan’, ‘atau’, ‘yang’, ‘untuk’, ‘dengan’, dan lain sebagainya.
Langsung saja berikut kumpulan contoh teks laporan hasil observasi lingkungan sekolah.
Lingkungan adalah situasi yang mengelilingi kita, terdiri dari berbagai elemen, baik biotik maupun abiotik. Lingkungan biotik mencakup semua organisme hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Sementara itu, lingkungan abiotik mencakup semua benda mati.
SMP Patra Dharma 2 Balikpapan adalah contoh sekolah yang menjaga kebersihan dengan baik. Seluruh anggota sekolah diharapkan untuk mempertahankan kebersihan. Setiap hari, para siswa melakukan piket kelas secara rutin. Setiap bulan, mereka biasanya diajak untuk menanam bunga di sekolah dan melakukan kegiatan pembersihan lapangan bersama-sama.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari hal ini, salah satunya adalah melatih siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan demikian, mereka akan menyadari pentingnya menjaga lingkungan untuk mencegah timbulnya masalah lingkungan serius akibat sikap yang tidak peduli.
Lingkungan sekolah seperti ini harus dipelihara bersama-sama. Tanpa kesadaran dari anggota sekolah, lingkungan sekolah yang bersih tidak akan ada. Lingkungan sekolah yang rapi dan bersih membuat proses belajar menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
SMPN 28 Bandar Lampung, sebuah sekolah menengah yang berlokasi di Jalan Bukit Kemiling Permai, Kelurahan Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, memiliki dua jenis lingkungan: biotik (hidup) dan abiotik (mati). Lingkungan biotik mencakup tanaman hias dan pohon-pohon besar, sementara lingkungan abiotik mencakup fasilitas belajar, bangunan sekolah, dan properti sekolah.
Lingkungan biotik meliputi halaman depan sekolah dan taman-taman kecil di depan kelas yang ditumbuhi rumput hijau dan tanaman hias. Tanaman hias juga ditemukan di ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang-ruang kelas siswa. Berbagai jenis tanaman hias di SMPN 28 Bandar Lampung antara lain mawar, anggrek, lily, Bougenville, Asoka, Kembang sepatu, kemuning, kenanga, Alamanda, dan amarilis.
Jenis-jenis pohon yang ada di lingkungan SMPN 28 Bandar Lampung antara lain mangga, bambu Jepang berukuran kecil, bambu kuning, beringin, beringin karet, beringin putih, cemara, asam jawa, dan jeruk. Di halaman belakang ruang kelas terdapat pekarangan kecil yang digunakan untuk menanam beberapa tumbuhan perkebunan seperti singkong dan jagung.
Hasil panen digunakan untuk praktikum Biologi dan juga dikonsumsi bersama saat kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka. Di sebelah kebun terdapat kolam kecil berisi ikan mas dan gurame. Ada juga kandang kecil untuk memelihara kelinci dan marmut.
Lingkungan abiotik mencakup gedung sekolah yang terdiri dari ruang guru, ruang Tata Usaha, ruang kelas siswa, perpustakaan,mushala, ruang UKS, koperasi, gedung serba guna, gudang, dan kamar mandi. Selain itu ada juga peralatan sekolah seperti meja, kursi, papan tulis, lemari buku, penggaris besar, globe, layar LCD proyektor.
Ada juga peralatan olahraga seperti bola basket, bola tenis, bola voli,jaring voli,jaring bulu tangkis,jaring tenis meja,dan jaring tenis bola. Lapangan terdiri dari lapangan upacara lapangan voli lapangan basket dan lapangan tenis. Ada juga kolam renang kecil untuk praktek berenang.
Lingkungan adalah tempat yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup. Sekolah merupakan salah satu jenis lingkungan yang dibentuk dengan tujuan tertentu. SMP Negeri 28 Kabupaten Tebo, yang didirikan pada tahun 2005 dan disahkan oleh Bupati Madjid Muaz, adalah contoh satuan pendidikan tersebut.
Peserta didik sekolah ini berasal dari empat desa sekitar, yaitu Semabu, Teluk Pandak, Dusun Tengah, dan Mangun Jayo. Sekolah ini, yang berlokasi di Jalan Samping Polres Tebo Desa Semabu, merupakan wujud keinginan masyarakat untuk memiliki sarana pendidikan formal yang dapat memudahkan anak-anak di wilayah tersebut untuk belajar.
Kondisi geografis yang sulit, ditambah dengan jarak yang jauh antara satu desa dengan desa lainnya dan adanya sungai, membuat SMP Negeri 28 didirikan di tengah-tengah wilayah keempat desa tersebut. Rata-rata peserta didik menempuh jarak lebih dari 2 km, baik dengan menggunakan transportasi penyebrangan perahu yang dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Saat ini, keberadaan sarana transportasi yang dimiliki orang tua sangat membantu dalam mengantarkan anak-anak mereka belajar di SMP Negeri 28 Kabupaten Tebo.
Perbedaan latar belakang masyarakat dapat menyulitkan proses pembelajaran karena adanya stigma negatif yang tertanam oleh budaya masing-masing desa. Hal ini dapat menyebabkan gesekan antara peserta didik.
Namun, hal tersebut bukanlah penghalang bagi lingkungan sekolah untuk menyelesaikannya. Keberagaman asal tenaga pengajar/guru memberikan nuansa tersendiri bagi lingkungan sekolah, sehingga pandangan negatif dapat diredam.
Masalah-masalah yang membentuk lingkungan sekolah, khususnya di SMP Negeri 28 Kabupaten Tebo, sebenarnya adalah masalah klasik yang akan teratasi dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Sejak berdirinya SMP ini, tingkat pendidikan masyarakat desa mulai meningkat. Dahulu, orang tua hanya menempuh pendidikan sampai sekolah dasar dan putus sekolah.
Namun saat ini, masyarakat sudah memahami pentingnya pendidikan dan tingkat pendidikan masyarakat sudah mencapai jenjang menengah atas. Seiring berjalannya waktu dan banyaknya peserta didik yang lulus dari SMP Negeri 28, lingkungan sekolah menjadi nyaman dan dipercaya masyarakat untuk menempuh pendidikan di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Sekolah ini juga mampu dipercaya masyarakat untuk menitipkan anak-anak mereka dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi dan menciptakan masyarakat berpendidikan.
Kebersihan lingkungan adalah faktor kunci dalam menentukan kesehatan lingkungan tempat kita tinggal. Di sekolah, kebersihan lingkungan mencerminkan kebersihan dari warga sekolah itu sendiri. Warga sekolah memiliki tanggung jawab penuh, karena mereka yang setiap hari menggunakan fasilitas dan prasarana sekolah.
Kami melakukan observasi kebersihan lingkungan sekolah karena kami merasa prihatin dengan kondisi kebersihan lingkungan di sekolah kami, SMP Negeri 1 Kalasan, yang belakangan ini tampak kurang mendapat perhatian dari warga sekolah. Selain itu, kami ingin meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan sekitar sekolah.
Sebagai warga SMP N 1 Kalasan, khususnya TIM KIR IPS, kami merasa terpanggil untuk menghadapi masalah kebersihan lingkungan yang belakangan ini semakin memburuk. Kami mencoba melakukan observasi lapangan untuk mendapatkan bukti-bukti tentang kondisi kebersihan lingkungan di sekolah. Hasil dari observasi lapangan yang kami lakukan menunjukkan bahwa masih banyak warga sekolah, terutama peserta didik, yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan sekitarnya.
Beberapa fakta yang kami temukan saat observasi lapangan antara lain:
Dari beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa masalah kebersihan lingkungan yang terjadi di sekolah kita sebagian besar disebabkan oleh kurangnya kesadaran warga sekolah dalam menjaga kebersihan lingkungannya sendiri.
Untuk mencegah dan mengatasi berbagai permasalahan di atas, beberapa langkah yang dapat kita lakukan antara lain:
Lapangan sekolah biasanya digunakan untuk berbagai kegiatan seperti upacara, olahraga, dan pramuka. Biasanya, lapangan dihiasi dengan pepohonan di pinggirnya untuk membuatnya terlihat asri. Di sekolah BPK Penabur Kota Modern, kami memiliki fasilitas lapangan yang berlokasi di depan gedung sekolah. Lapangan di sekolah kami memiliki berbagai fungsi.
Kami menggunakan lapangan ini untuk kegiatan upacara, olahraga, pramuka, ekstrakurikuler, parkir motor, parkir mobil, dan sebagai tempat tunggu bagi siswa dan penjemput yang biasanya dipenuhi oleh orang tua murid dan asisten rumah tangga saat jam pelajaran berlangsung.
Fasilitas di lapangan sekolah kami cukup lengkap, termasuk lahan parkir untuk mobil dan motor bagi warga sekolah. Selain di lapangan, sekolah kami juga memiliki lahan parkir lain yang khusus untuk guru dan karyawan. Lahan parkir tersebut berada di belakang tempat tunggu. Lahan parkir di sekolah kami cukup aman, karena dilengkapi dengan CCTV yang mengarah ke kendaraan.
Tidak jauh dari situ, ada pos satpam yang dijaga oleh satpam. Di dalam pos tersebut, terdapat meja, kursi, dispenser, telepon, kotak P3K, dan satu komputer yang digunakan untuk memantau CCTV. Di dalam pos juga tersedia sebuah kamar kecil. Para satpam tidak hanya berjaga di pos mereka, tetapi juga menjaga di luar pos secara bergiliran.
Kondisi lapangan kami cukup asri karena banyak ditanami pepohonan dan tumbuhan kecil lainnya. Tumbuhan-tumbuhan tersebut ditanam di setiap sisi lapangan, termasuk sepanjang jalur parkir motor dan ada pohon kelapa yang ditanam berdampingan dengan gedung sekolah.
Tumbuhan-tumbuhan tersebut tidak hanya ada di sisi-sisi lapangan, tetapi juga ditanam di tempat tunggu, yaitu di antara kursi-kursi tunggu. Jadi meskipun cuaca sedang panas, kita tetap merasa sejuk jika berada di dekat tumbuhan-tumbuhan tersebut.
Selain asri, lapangan sekolah kami juga bersih, nyaman, dan cukup aman. Di sekitar lapangan tersedia tiga buah tempat sampah yang tersebar di beberapa titik. Tempat sampah tersebut telah dibagi menjadi tiga bagian jenis sampah yaitu organik, non-organik, dan B3.
Hal ini memudahkan warga sekolah untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya sehingga lingkungan sekolah tetap bersih. Lapangan sekolah kami juga aman karena dilengkapi dengan CCTV yang menyorot ke area lapangan dan sekitarnya.
Selain CCTV sebagai fasilitas keamanan sekolah, juga terdapat alat pemadam api di dekat pos satpam yang dapat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.
Lapangan kami memang sangat penting bagi sekolah ini karena inilah tempat kami melakukan berbagai aktivitas sekolah. Mulai dari TK hingga SMA menggunakan fasilitas lapangan ini bersama-sama. Di sekitar lapangan juga terdapat beberapa bagian yang sedang direnovasi agar lapangan ini memiliki fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya. Luas lapangan kini tidak menjadi kendala bagi kami untuk beraktivitas.
Dengan merawat lapangan agar tetap indah dan bersih pasti akan membuat lapangan menjadi nyaman untuk digunakan semua warga sekolah.
Taman adalah area yang berisi komponen keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lain, yang sengaja dirancang dan dibuat oleh manusia sebagai tempat penyegar di dalam dan luar ruangan. SMAN 1 Kepanjen memiliki taman yang terletak di samping ruang BK.
Di Taman SMANEKA, terdapat batu taman, jalan setapak, kolam ikan, jembatan, penataan batu alam, ada 3 tong sampah dengan warna yang berbeda-beda, mural, hiasan batuan dan semua itu termasuk dalam bidang keras. Sedangkan dalam bidang lunak seperti tanaman-tanaman yang tumbuh di sana contohnya cemara, pucuk merah, pohon jambu, puring, rerumputan, dan banyak tanaman lainnya.
Tamanisasi adalah salah satu kegiatan yang menyediakan fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran bagi siswa. Tamanisasi sekolah memiliki beberapa manfaat. Pertama, bagi sekolah yaitu untuk mempercantik lingkungan sekolah dan memberikan rasa sejuk karena dikelilingi oleh pepohonan dan banyak tanaman.
Kedua, bagi siswa karena dengan lingkungan sekolah yang indah dan sejuk maka siswa akan merasa nyaman dan bersemangat untuk belajar. Selain itu juga menambah kegiatan lain bagi siswa, yaitu agar dapat merawat dan memelihara tanaman yang ada di lingkungan sekolah.
Dengan demikian akan menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan khususnya pada tanaman serta menumbuhkan rasa keindahan dan keberhasilan lingkungan bagi para siswa.
Lingkungan sekolah adalah tumbuhan dan benda mati yang berada disekitarnya. Biasanya di lingkungan sekolah dihiasi dengan bangku, bunga, dll.
Lingkungan sekolah biasanya ditanami tanaman toga, bunga, dll. Siswa dapat merawat lingkungan sekolah dengan membiasakan untuk tidak membuang sampah sembarangan, menyiram tanaman, dll.
Lingkungan sekolah yang bersih, sejuk membuat semua orang nyaman dan betah untuk menikmati pemandangan tumbuhan hijau.
Baca contoh lainnya: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Alam
Demikianlah artikel tentang contoh teks laporan hasil observasi lingkungan sekolah beserta strukturnya. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.