Kalimat Efektif – Apa itu kalimat efektif? Kalimat efektif merupakan susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Untuk lebih jelasnya kami akan mengulas materi mengenai Kalimat Efektif ini mulai dari Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat Kalimat Efek Beserta Contohnya. Maka simaklah ulasannya di bawah ini.
Kalimat efektif merupakan susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang kalimat efektif yang ada kaitannya dengan bahasa indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Kalimat efektif ini memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya:
Untuk menjadi kalimat yang efektif harus memenuhi syarat-syarat yang telah di tentukan, Adapun syarat-syarat itu diantaranya ;
Kesatuan adalah keseimbangan antara gagasan/pikiran dan keseimbangan struktur bahasa yang dipakai. Adapun kesatuan gagasan kalimat efektif diwujudkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan dari pikiran yang baik.
Ciri-ciri yang kesatuan:
a. Terdapat subjek & predikat yang jelas.
Tidak memakai kata depan seperti (di, ke, sebagai, dll) sebelum subjek.
Contoh :
- Di masjid nurul huda para tokoh agama mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)
- Para tokoh agama mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di masjid nurul huda (Benar)
b. Tidak terdapat subjek ganda
Misalnya:
- Pembangunan masjid baitun nur itu kami dibantu oleh warga setempat. (Salah)
- Dalam membangun masjid baitun nur itu, kami dibantu oleh warga setempat. (Benar)
c. Tidak memakai kata penghubung intra kalimat dalam kalimat tunggal
Misalnya:
- Mereka datang agak terlambat. Sehingga mereka tidak bisa mengikuti acara pertama (Salah)
- Mereka datang agak terlambat. Oleh karena itu, mereka tidak bisa mengikuti acara pertama. (Benar)
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”
- Bahasa Malaysia yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)
- Bahasa Malaysia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)
Kehematan merupakan usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Maksudnya tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek.
Contoh kalimat kehematan:
- Karena saya tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. (Salah)
Karena tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. (Benar)- Presiden jokowidodo menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah)
Presiden Jokowidodo menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar)- Mereka hanya membawa badannya saja (Salah)
Mereka membawa badannya saja / Mereka hanya membawa badannya. (Benar)- Para tamu-tamu undangan. (Salah)
Para tamu undangan. (Benar)
Keparalelan adalah kesamaan bentuk yang dipakai dalam kalimat itu.
Artinya yakni apabila pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk verba.
Contoh :
- Sang motivator menjelaskan, dan penerapan sebuah aplikasi pada audien yang hadir. (Salah)
- Sang motivator menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada audien yang hadir (Benar).
Kelogisan ialah ide kalimat nya dapat diterima oleh akal dan cara penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh :
- Waktu dan tempat saya persilahkan. (Salah)
- Bapak presiden saya persilahkan. (Benar)
Koherensi merupakan terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.
Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.
Contoh koherensi dibawah ini yakni koherensi yang rusak karena penempatan kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Misalnya seperti :
- Ayam memakan ibu tadi siang (Salah)
- Ibu memakan ayam tadi siang (Benar)
Di bawah ini adalah contoh lain dari koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata seperti “daripada” atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh :
- Kami membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)
- Kami membahas kehendak rakyat. (Benar)
Ketepatan merupakan kesesuaian pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti dan jelas.
Contoh kalimat ketepatan, dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan tanda koma :
- Angga lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah)
- Angga lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Benar)
Berikut ini adalah contoh kalimat tidak efektif dalam paragraf:
- Nuryati ini merupakan mahasiswa Universitas Gajah Mada, kebetulan Nuryati kontrak rumah di daerah dekat kantor polisi Jadi untuk pergi kuliah nuryati perlu menggunakan transportasi umum yaitu, bus. Selain nuryati, Banyak para mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di daerah dekat kantor polisi yang menggunakan fasilitas bus sebagai sarana transportasi.
Berikut ini adalah kalimat yang sudah dibenarkan sehingga menjadi kalimat efektif :
- Nuryati adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada. Nuryati kontrak rumah di daerah dekat kantor polisi. Untuk pergi kuliah, nuryati menggunakan transportasi umum yaitu, angkot, Selain nuryati, banyak mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di dekat kantor polisi menggunakan fasilitas bus sebagai sarana transportasi.
Demikianlah ulasan kami mengenai kalimat Efektif, Semoga bermanfaat..
Artikel lainnya :