Postmodernisme muncul sebagai kritik terhadap modernisme yang dianggap memiliki beberapa kelemahan. Berikut adalah lima alasan utama penggugatan postmodernisme terhadap modernisme:
1. Penolakan terhadap Meta-narasi
Modernisme percaya pada keberadaan meta-narasi, yaitu cerita besar yang menjelaskan realitas secara keseluruhan, seperti kemajuan sejarah, perkembangan ilmu pengetahuan, atau universalisme moral. Postmodernisme, di sisi lain, menolak meta-narasi ini. Mereka berpendapat bahwa realitas terlalu kompleks dan beragam untuk dijelaskan oleh satu cerita tunggal. Pengetahuan bersifat fragmen dan terikat pada konteks tertentu, sehingga tidak ada kebenaran universal yang dapat diterapkan pada semua situasi.
2. Kritik terhadap Objektivitas
Modernisme mementingkan objektivitas dalam ilmu pengetahuan. Mereka percaya bahwa ilmuwan dapat mencapai pemahaman yang objektif tentang realitas melalui metode ilmiah yang rasional dan empiris. Postmodernisme, di sisi lain, mempertanyakan objektivitas ini. Mereka berpendapat bahwa semua pengetahuan bersifat subjektif dan dibentuk oleh nilai-nilai, ideologi, dan pengalaman individu peneliti. Tidak ada cara untuk benar-benar melepaskan diri dari bias dan mencapai pemahaman yang benar-benar objektif.
3. Penolakan terhadap Universalisme
Modernisme sering dikaitkan dengan universalisme, yaitu keyakinan bahwa ada nilai-nilai, kebenaran, dan prinsip-prinsip yang berlaku secara universal untuk semua orang. Postmodernisme menolak universalisme ini. Mereka berpendapat bahwa nilai-nilai dan kebenaran bersifat partikular dan kontekstual, berbeda-beda di setiap budaya dan masyarakat. Tidak ada standar universal yang dapat diterapkan pada semua orang.
4. Fokus pada Perbedaan dan Keanekaragaman
Modernisme cenderung fokus pada kesamaan dan homogenitas. Mereka mencari prinsip-prinsip universal yang mendasari semua fenomena. Postmodernisme, di sisi lain, menekankan perbedaan dan keanekaragaman. Mereka menghargai berbagai perspektif, interpretasi, dan cara hidup yang berbeda. Bagi mereka, realitas tidak terpaku pada satu kebenaran tunggal, melainkan tersusun dari berbagai narasi dan pengalaman yang saling tumpang tindih.
5. Kritik terhadap Kemajuan dan Kemajuan
Modernisme percaya pada kemajuan dan kemajuan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka yakin bahwa manusia dapat terus meningkatkan kehidupan melalui rasionalitas dan penguasaan alam. Postmodernisme mempertanyakan optimisme ini. Mereka melihat bahwa kemajuan modernisme sering kali disertai dengan konsekuensi negatif, seperti eksploitasi alam, ketidakadilan sosial, dan kerusakan lingkungan. Mereka lebih mementingkan keberlanjutan dan keseimbangan dalam hubungan manusia dengan alam dan sesama.
Postmodernisme tidak dimaksudkan untuk menggantikan modernisme, melainkan untuk melengkapinya. Postmodernisme menawarkan perspektif baru dalam memahami realitas, pengetahuan, dan nilai. Pandangan postmodernisme dapat membantu kita untuk lebih kritis terhadap asumsi dan keyakinan yang mendasari pemikiran modern, dan mendorong kita untuk lebih terbuka terhadap berbagai perspektif dan interpretasi.