Pantun Perpisahan

Pantun perpisahan adalah sebuah ungkapan untuk menunjukkan rasa galau dan sedih akan perpisahan orang tersayang atau sahabat. Pantun perpisahan bisa menjadi media ungkapan untuk anda mengarang tema dan bahasa sendiri. Berikut ini ada beberapa pantun perpisahan yang bisa anda simak.

Kompilasi pantun perpisahan

Mana Periaman mana Manggung
Kiliran taji mana batu
Tinggal halaman tinggal kampung
Tempat mandi tinggal tepian

Terbit petang bintang barat
Terbit pagi bintang timur
Andai panjang tidak melarat
Ketemu lagi jika ada umur

Hendak kemana dari mana
Dari padi tinggi rumput
Bulan mana tahun mana
Dapatkah kita kan berjumpa lagi

Tiga lilin tiga pun Dian
Rumah laksamana tergantung tanglung
Sabar juga diam pun juga
Tidak kemana unur ada

Kuku berhitam orang berinai
Air mawar untuk disiram mandi
Biji mataku tuan seorang
Jadi penawar racun diminum

Bunga mawar ambil setangkup
Puteri jelita hias rambut
Dinda kenapa menanti tak sanggup
Janji setia mana perginya

Manis kulitnya kayu mempoyan
Dalam paya galah patah
Manis mulutnya perempuan laku
Jangan percaya cakap sepatah

Siikan parang kerisi cencaru
Siikan gerut ikan belut
Orangnya curang tidak ku sangka
Lain diperut lain dimulut

Tidak bersarang lagi lebah
Ke gunung ledang habis pulang
Tidak di panjangkan lagi sembah
Hari dah petang perut lapar

Pergi tuan puteri ke rasah
Sebelah pagi pulang semula
Akhirnya berpisah kita bertemu
Bersua lagi jika diizini Tuhan

Selara pauh pucuk pauh
Ledungkan ledung sembilu
Kakanda jauh adik jauh
Sama menungkan kalau rindu

Selara pauh pucuk pauh
Diatas titi pucuk terjuntai
Kakanda jauh adik jauh
Didalam hati menaruh rindu

Dalam kemudi pasak patah
Bunga kiambang patah diruang
Bertemu lagi kalaulah tidak
Sama dipandang bulang yang terang

Permainan budak batang selasih
Dimakan kuda berdaun sehelai
Kasih bertalak bercerai tidak
Kembali juga seribu tahun

Permainan budak batang selasih
Tepi telaga jarang tumbuhnya
Bukan kehendak bercerai kasih
Dituruti juga paksaan orang tua

Gunung Merapi Semarang sayang
Jangan dituba anak gelama
Adik berlaki tidak dilarang
Jangan dilupa janji yang lama

Dimasak berlada ikan sepat
Jadi bumbunya kuah cencaluk
Dimasa muda kalau tak dapat
Sampai menjanda akan kutunggu

Bunga melati sungguh harum
Diwaktu pagi setangkai kembang
Rasa dihati sungguh hancur
Ditinggal pergi sedang berkasih

Ditengah kota jauh berdagang
Berbagai benda dagangan dijual
Mencari harta abang pergi
Untuk meminang adinda

Andai ada sumur diladang
Ingin menumpang mandi
Andai ada umur yang panjang
Ingin berjumpa lagi

Baca Juga: Aliexpress 1

Mengutip lokan anak petani
Dikutip untuk makan lokan
Tangan tangankan sayang anak
Istri ditinggal tinggalkan sayang

Pulau Ligitan pulau Sipandan
Raja Bulungan singgah tempat
Galau ingatan risau dibadan
Rindukan bulan ingat pungguk

Disembur serapah mengubat gatal
Membaca jampi tok bomoh
Ditepuk bantal sebelum tidur
Dalam mimpi menyeru nama

Dimalam kelam berjalan
Kiranya berteman baiklah
Rindukan bulan karena pungguk
Kembang ditaman banyak bunga

Berkajang kain rakit hilir
Singgah bertimba teluk dimana
Tidak pada yang lain niatku
Tiadalah dua adinda seorang

Berhitam kuku orang berinai
Si air mawar disiram untuk mandi
Biji mataku tuan seorang
Jadi penawar racun yang diminum

Merah leher itu helang
Perangai garang tangkas terbangnya
Berhati walang jangan dinda
Padamu seorang kasih kanda

Sama tingginya bunga lada
Bunga melati ambil setangkup
Terlalu lama kanda berjanji
Dinda menanti manalah sanggup

Jasad tertawan kerana budi
Jatuh dipapan kain buruk
Dahan meranti patah terkulai
Buruk rupamu tuan biarlah
Mengambil hati asal pandai

Jasad tertawan kerana budi
Pasang pelita tengah padang
Bulan puasa anyam ketupat
Cantiknya rupa bukan nak pandang
Budi bahasa hati terpikat

Pergi keladang kalaulah jadi
Carilah dulu kain panjang
Pergi berdagang kalaulah jadi
Cari dahulu induklah semang

Antara masak tuai padi
Layu layuan jangan esok
Antara nampak intai kami
Rindu rinduan jangan esok

Menanam jagung hari ini
Menanam serai hari esok
Kita berkampung hari ini
Kita bersurai hari esok

Ditangah malam bungo flamboyan
Dek urang lalu rancak dipandang
Ado perpisahan ado patamuan
Samantaro dulu kito bapisah

Rambutan di pasa jua
Hargo sekilo sapuluah ribu
Ateh suratan basabalah
Kiniko juo denai pai

Awan bararak di langik
Angin limbubu dihambuih
Wahai kawan barilah galak
Pai balalu nak sanang denai

Ka pakan hari rabu pai
Nan katuju apo balilah
Kito saliang mendoakan marilah
Kito supayo batambah maju

Hari paneh kalau badantang
Payuang untuak balinduang pakailah
Samo panjang kalau umua lai
Jikok baruntuang pasti basuo

Menanam jagung hari ini
Menanam serai esok malam
Kita berkampung malam ini
Kita bercerai esok malam

Menungal jagung hari ini
Meanungal jelai hari esok
Kita berkampung hari ini
Kita bercerai hari esok

Sedang sembayang orang Aceh
Tengah hari hari jumat
Pergilah sayang pergilah kasih
Pandailah menjaga diri

Demikianlah kumpulan atau contoh pantun perpisahan yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Jangan lupa baca juga artikel lainnya:

You might also like
Domain Ini Dijual!

Hubungi kami untuk penawaran terbaik.

Domain premium ini tersedia untuk dijual. Ideal untuk bisnis Anda!

Silakan hubungi kami di Halo Social untuk informasi lebih lanjut dan negosiasi harga.

Promo - Hubungi Kami Hubungi Kami!